Sabtu, 03 November 2012

Konsumerisasi, Tantangan Dunia Teknologi Informasi

foto

Jakarta- Dalam salah satu proyeksinya, lembaga riset Gartner mengungkapkan bahwa konsumerisasi akan menjadi tantangan bagi dunia teknologi informasi pada 10 tahun mendatang. Keamanan menjadi faktor yang krusial.


“Kini yang menjadi pembicaraan adalah vendor-vendor seperti Google dan Apple,” kata Business Manager Trend Micro Indonesia, Aulia Fajar Huriadi, saat memaparkan hasil riset di kantor Trend Micro, di The Plaza Office, Jakarta, Selasa, 29 Mei 2012.




Aulia mengatakan konsumerisasi itu selain didorong perkembangan teknologi juga faktor harga perangkat mobile yang semakin terjangkau. Dia mencontohkan bagaimana prosesor quad-core kini sudah bisa dijumpai dalam ponsel cerdas. “Semua itu ada dalam genggaman,” katanya.




Kondisi ini, katanya, membuat perubahan perilaku. Kalau dulu semua terjaga dan terkontrol karena menggunakan desktop kantor, kini secara perlahan menjadi personal. “Kini orang membawa iPad atau Galaxy Tab ke kantor, yang itu juga digunakan untuk bekerja,” katanya.

Aulia mengatakan ada semacam tantangan, antara kebutuhan kantor berhadapan dengan kepentingan personal. “Bagaimana agar kontrol dan keamanan tetap terjaga,” katanya.

Lewat perangkat mobile, baik itu ponsel cerdas maupun tablet, orang kini dengan leluasa mengakses Google, Skype, YouTube, serta menggunakan layanan cloud seperti DropBox. “Ini membuat IT kehilangan kontrol, orang bisa menaruh data di wadah yang bisa saja bocor ke mana-mana,” katanya.

Bagi kawasan Asia Pasifik, konsumerisasi bisa dilihat dari jumlah pelanggan mobile yang mencapai 2,9 miliar pelanggan. Dan pada saat yang sama Trend Micro menemukan ada 5000 aplikasi berbahaya di Android, serta ada 17 aplikasi mobile berbahaya yang sudah diunduh sebanyak 700 ribu kali.

Sejalan dengan tren tersebut, Trend Micro juga akan fokus menggarap segmen konsumen, selain kelas perusahaan yang selama ini menjadi target Trend Micro. “Kami akan memperkuat brand Trend Micro di kelas konsumer,” kata Country Manager dan Regional Director South East Asia Region, David Rohan.

0 komentar:

Posting Komentar